A
* Ada asap ada api > Tak dapat dipisahkan, munculnya
suatu kejadian / masalah pasti ada penyebabnya.
* Ada gula ada semut >
Dimana ada kesenangan di situlah banyak orang datang.
* Ada udang di balik batu > Ada suatu maksud yang
tersembunyi.
* Air beriak tanda tak dalam
> Orang yang banyak bicara biasanya kurang ilmunya.
* Air besar batu bersibak > Persaudaraan akan bercerai
berai apabila terjadi perselisihan.
* Air tenang menghanyutkan
> Orang yang pendiam biasanya banyak ilmunya.
* Air cucuran atap, jatuhnya ke pelimbahan juga > Sifat
orang tua pasti menurun pada anaknya.
* Air susu dibalas air tuba
> Kebaikan dibalas kejahatan.
* Anjing menggonggong, khafilah berlalu
> Biarpun banyak rintangan dalam usaha kita, kita tidak boleh putus asa.
* Api dalam sekam > Perbuatan jahat yang tak tampak.
* Asam di darat, garam di laut, bertemu di belanga >
Kalau sudah jodoh, walaupun jauh bertempat tinggal pasti bertemu juga.
B
* Bagai air di atas daun talas
> Orang yang tidak punya pendirian yang tetap.
* Bagai api dengan asap > Persahabatan yang abadi.
* Bagai anak ayam kehilangan induk
> Bercerai berai karena kehilangan tumpuan.
* Bagai bulan kesiangan > Pucat dan lesu.
* Bagai duri dalam daging > Selalu terasa tidak
menyenangkan hati.
* Bagai kacang lupa akan kulitnya
> Tidak tahu diri, lupa akan asalnya.
* Bagai katak dalam tempurung
> Sangat sedikit pengetahuannya, kurang luas pandangannnya.
* Bagai kebakaran jenggot > Bingung tak karuan.
* Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau >
Hidup dalam kesukaran / kesengsaraan.
* Bagai mencincang air. > Mengerjakan perbuatan yang sia-sia.
* Bagai mendapat durian runtuh.
> Mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka tanpa harus bersusah payah
mendapatkannya.
* Bagai menegakkan benang basah. > Melakukan pekerjaan
yang mustahil dapat dilaksanakan.
* Bagai mentimun dengan durian.
> Orang yang lemah / miskin melawan orang kaya / kuat.
* Bagai musuh dalam selimut.
> Musuh dalam kalangan / golongan sendiri.
* Bagai pagar makan tanaman.
> Orang yang merusak barang / sesuatu yang diamanatkan kepadanya.
* Bagai pinang dibelah dua.
> Dua orang yang serupa benar.
* Bagai pungguk merindukan bulan.
> Seseorang yang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tak terbalaskan.
* Bagai telur di ujung tanduk.
> Sesuatu keadaan yang sangat sulit.
* Bagaikan air dengan minyak.
> Tak dapat bersatu.
* Bagai makan buah simalakama, dimakan bapak mati, tidak dimakan ibu
mati > Melakukn dua pekerjaan yang sama-sama berbahaya.
* Belum bertaji hendak berkokok. > Belum berilmu/kaya/berkuasa
sudah hendak menyombongkan diri.
* Belum beranak sudah ditimang. > Belum berhasil, tetapi
sudah bersenang-senang lebih dulu.
* Berani karena benar, takut karena salah > Orang yang
bersalah senantiasa dalam ketakutan.
* Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
> Bersama-sama dalam suka dan duka, baik buruk sama-sama ditanggung.
* Bergantung pada akar lapuk. > Mengharapkan bantuan
dari orang yang tidak mungkin memberikan bantuan.
* Berguru ke padang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang
ajar, bagai bunga kembang tak jadi. > Belajar harus
sungguh-sungguh, jangan terputus di tengah jalan.
* Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang
tak jadi > Orang belajar haruslah bersungguh-sungguh tidak
boleh setengah-setengah.
* Bermain air basah,bermain api hangus. > Setiap
pekerjaan atau usaha ada susahnya.
* Bertepuk sebelah tangan
> Kebaikan yang hanya dari satu pihak.
* Besar pasak daripada tiang.
> Besar pengeluaran daripada pendapatan.
* Buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya > Sifat
seorang anak tidak tidak jauh beda dari orang tuanya.
* Bumi tidak selebar daun kelor. > Dunia tidak sempit.
* Buruk rupa cermin dibelah > Menyalahkan orang lain
meskipun dia sendiri yang bersalah.
C
* Cepat kaki , ringan tangan
> Cekatan dan lekas mengerjakan sesuatu. ( Suka menolong sesama umat )
D
* Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu >
Pikiran orang tidak dapat diketahui.
* Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di
negeri sendiri. > Sebaik-baik negeri orang tidak sebaik di negeri
sendiri.
* Datang tampak muka, pulang tampak punggung. > Datang
dan pergi hendaklah memberi tahu.
* Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu > Mulutnya
manis tetapi hatinya jahat.
* Dimana bumi berpijak, disitu langit
dijunjung > Dimana kita tinggal, hendaklah menurut adat
istiadat di negeri itu.
* Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
> Sejajar kedudukannya ( martabat atau tingkatannya )
G
* Gajah dipandang karena gadingnya, harimau dipandang karena
belangnya > Manusia dipandang dengan segala yang ada pada dirinya.
* Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak
/ Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan terlihat.
> Kesalahan / aib sendiri yang besar tidak tampak, kesalahan / aib orang
lain meskipun sedikit tampak jelas.
* Gajah mati karena gadingnya. > Orang yang mendapat
kecelakaan atau binasa karena keunggulannya / tabiatnya.
* Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang,
manusia mati meninggalkan nama. > Orang terkenal jika ia mati dalam
beberapa lama masih disebut-sebut orang namanya.
* Gajah berjuang sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah
> Jika terjadi pertengkaran antar orang besar, maka rakyat yang akan
menderita.
* Gali lubang, tutup lubang. > Berhutang untuk membayar
hutang yang lain.
* Gayung bersambut, kata berjawab. > Menangkis serangan
orang, menjawab perkataan orang.
* Guru makan berdiri, murid kencing berlari > Dalam
segala hal murid akan selalu mencontoh gurunya, jika guru berbuat yang tidak
patut maka murid akan berbuat yang jauh lebih buruk.
H
* Habis manis sepah dibuang
> Setelah tidak berguna lagi lalu dibuang tanpa dipedulikan lagi.
* Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua.
> Budi bahasa / perbuatan yang baik tidak akan dilupakan orang.
* Hangat-hangat tahi ayam. > Kemauan yang tidak tetap.
* Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading,
orang mati meninggalkan nama > Orang baik akan selalu meninggalkan
nama baik, sedamngkan orang jahat akan meninggalkan nama buruk.
* Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai.
> Keinginan atau cita-cita yang mustahil dapat dicapai.
* Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai
> Kalau kita ingin kaya hendaklah menabung (berhemat), kalau kita ingin
pandai hendaklah rajin belajar.
* Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri
> Sebaik-baik negeri orang tidak sebaik negeri sendiri.
I
* Ilmu padi makin berisi makin merunduk
> Makin banyak pengetahuan makin merendahkan diri.
J
* Jauh di mata dekat di hati > Sekalipun berjauhan, tapi
harus selalu ingat – mengingat.
* Jauh panggang dari api > Banyak bedanya, tidak kena,
tidak benar.
* Jinak-jinak merpati hendak ditangkap ia pun terbang >
Seorang perempuan yang pura-pura mau tetapi sebenarnya tidak mau.
K
* Kalah jadi abu menang jadi arang. > pertengkaran /
permusuhan akan merugikan kedua belah pihak ( sama-sama merugi ).
* Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. > Karena
kejahatan atau kesalahan yang kecil, hilang kebaikan yang telah diperbuat.
* Karena tak kenal, maka tak sayang > Kita harus
mengenal terlebih dahulu baru bisa mengetahui baik buruknya.
* Kecil-kecil cabai rawit. > Kecil, tetapi cerdik /
pemberani / membahayakan.
* Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak
tampak > Kesalahan orang sedikit saja tampak tetapi kesalah sendiri
tidak disadari.
L
* Lain di mulut lain di hati. > Yang dikatakan /
diucapkan berbeda dengan isi hatinya.
* Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. >
Tiap-tiap negeri atau bangsa berlainan adat kebiasaannya.
* Lempar batu sembunyi tangan. > Melakukan sesuatu,
kemudian berdiam diri seolah-olah tidak tahu menahu.
* Lepas dari mulut harimau jatuh ke mulut buaya. > Lepas
dari bahaya yang besar, jatuh ke dalam bahaya yang lebih besar lagi.
* Lidah tak bertulang > Orang mudah mencela orang lain,
dengan tidak berpikir terlebih dahulu.
M
* Malu bertanya sesat di jalan > Orang yang malu
bertanya kepada orang yang lebih pandai akan merugi.
* Masuk dari kuping kiri, keluar lewat kuping kanan >
Tidak mendengarkan nasehat
* Mati ikan karena umpan, mati saya karena budi > Kita
bisa celaka karena tingkah laku yang kurang baik.
* Memancing di air keruh > Mencari keuntungan dalam perselisihan
orang.
* Menjilat air ludah > Orang yang tidak mempunyai malu.
* Menyingsingkan lengan baju > Bekerja keras.
N
* Nasi sudah menjadi bubur. > Sudah terlajur, tidak
dapat diperbaiki atau diubah lagi.
* Nila setitik rusak susu sebelanga > Karena kesalahan
yang kecil hilang kebaikan yang telah diperbuat.
P
* Pagar makan tanaman > Orang yang dipercaya menjaga
sesuatu, tetapi ia sendiri yang merusaknya.
* Pucuk dicinta ulam pun tiba > Yang diperoleh sesuai
dengan yang diharapkan.
R
* Rambut sama hitam, hati masing – masing > Setiap orang
mempunyai kesenangan sendiri-sendiri.
S
* Seperti kuda lepas pingitan > Orang yang sangat
gembira karena lepas dari kungkungan.
* Seperti durian dengan mentimun. > Orang lemah / miskin
/ bodoh melawan orang kuat / kaya / pandai.
* Senjata makan tuan > Binasa karena tipu daya diri
sendiri.
* Sambil menyelam minum air
> Mendapatkan suatu keuntungan , masih dapat mencari keuntungan yang lain.
* Selama hayat dikandung badan > Selama kita masih
hidup.
* Si cebol hendak mencapai bulan > Menghendaki sesuatu
yang mustahil tercapai.
* Sekali rengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui >
Sekali melakukan pekerjaan beberapa maksud tercapai.
* Seperti kerbau dicocok hidung > Selalu menurut saja
karena kebodohannya.
Seperti katak dalam tempurung > Sangat picik
pengetahuan/makin kurang luas pandangannya.
* Sehari selembar benang, lama-lama menjadi sehelai kain.
> Pekerjaan sulit yang dikerjakan dengan penuh kesabaran, lama-lama akan
berhasil juga.
* Seorang makan cempedak, semua kena getahnya. > seorang
berbuat salah, semua dianggap salah juga.
*. Seperti cacing kepanasan. > Tidak tenang, selalu
gelisah.
* Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.
> Pikir dahulu masak-masak sebelum berbuat sesuatu ( pikirkan untung dan ruginya
).
* Setali tiga uang. > Sama saja, tidak ada bedanya.
* Serigala berbulu domba. > Orang yang kelihatannya
bodoh dan penurut tetapi sebenarnya kejam, jahat, dan curang.
T
* Tahu asam garamnya. > Tahu seluk beluknya /
berpengalaman.
* Tidak pasah kena pisau, tak sakit kena alu > Orang
yang sangat tabah menghadapi cobaan.
* Tak ada laut yang tak berombak > Tiap-tiap pekerjaan
ada resikonya.
* Tak ada gading yang tak retak > Tidak ada sesuatu yang
tiada cacatnya.
* Takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah ia
> Jangan tergesa-gesa mengerjakan sesuatu yang telah pasti.
* Tiada rotan akarpun jadi. > Kalau tidak ada yang baik,
yang kurang baik pun boleh juga.
* Tong kosong nyaring bunyinya.
> Orang yang bodoh biasanya banyaknya cakapnya/ pembicaraannya.
U
* Udang tak tahu di bungkuknya, orang tak tahu di buruknya
> Orang buruk yang menyangka dirinya bagus.
* Umur setahun jagung. > Belum berpengalaman.
* Utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati >
Kebaikan orang akan diingan selama-lamanya.
Jumat, 06 Maret 2015
Peribahasa Populer
07.46
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar