Jumat, 06 Maret 2015

Peribahasa Populer


 A
* Ada asap ada api > Tak dapat dipisahkan, munculnya suatu kejadian / masalah pasti ada penyebabnya.
* Ada gula ada semut > Dimana ada kesenangan di situlah banyak orang datang.
* Ada udang di balik batu > Ada suatu maksud yang tersembunyi.
* Air beriak tanda tak dalam > Orang yang banyak bicara biasanya kurang ilmunya.
* Air besar batu bersibak > Persaudaraan akan bercerai berai apabila terjadi perselisihan.
* Air tenang menghanyutkan > Orang yang pendiam biasanya banyak ilmunya.
* Air cucuran atap, jatuhnya ke pelimbahan juga > Sifat orang tua pasti menurun pada anaknya.
* Air susu dibalas air tuba > Kebaikan dibalas kejahatan.
* Anjing menggonggong, khafilah berlalu > Biarpun banyak rintangan dalam usaha kita, kita tidak boleh putus asa.
* Api dalam sekam > Perbuatan jahat yang tak tampak.
* Asam di darat, garam di laut, bertemu di belanga > Kalau sudah jodoh, walaupun jauh bertempat tinggal pasti bertemu juga.
B
* Bagai air di atas daun talas > Orang yang tidak punya pendirian yang tetap.
* Bagai api dengan asap > Persahabatan yang abadi.
* Bagai anak ayam kehilangan induk > Bercerai berai karena kehilangan tumpuan.
* Bagai bulan kesiangan > Pucat dan lesu.
* Bagai duri dalam daging > Selalu terasa tidak menyenangkan hati.
* Bagai kacang lupa akan kulitnya > Tidak tahu diri, lupa akan asalnya.
* Bagai katak dalam tempurung > Sangat sedikit pengetahuannya, kurang luas pandangannnya.
* Bagai kebakaran jenggot > Bingung tak karuan.
* Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau > Hidup dalam kesukaran / kesengsaraan.
* Bagai mencincang air. > Mengerjakan perbuatan yang sia-sia.
* Bagai mendapat durian runtuh. > Mendapat keuntungan yang tidak disangka-sangka tanpa harus bersusah payah mendapatkannya.
* Bagai menegakkan benang basah. > Melakukan pekerjaan yang mustahil dapat dilaksanakan.
* Bagai mentimun dengan durian. > Orang yang lemah / miskin melawan orang kaya / kuat.
* Bagai musuh dalam selimut. > Musuh dalam kalangan / golongan sendiri.
* Bagai pagar makan tanaman. > Orang yang merusak barang / sesuatu yang diamanatkan kepadanya.
* Bagai pinang dibelah dua. > Dua orang yang serupa benar.
* Bagai pungguk merindukan bulan. > Seseorang yang merindukan kekasihnya, tetapi cintanya tak terbalaskan.
* Bagai telur di ujung tanduk. > Sesuatu keadaan yang sangat sulit.
* Bagaikan air dengan minyak. > Tak dapat bersatu.
* Bagai makan buah simalakama, dimakan bapak mati, tidak dimakan ibu mati > Melakukn dua pekerjaan yang sama-sama berbahaya.
* Belum bertaji hendak berkokok. > Belum berilmu/kaya/berkuasa sudah hendak menyombongkan diri.
* Belum beranak sudah ditimang. > Belum berhasil, tetapi sudah bersenang-senang lebih dulu.
* Berani karena benar, takut karena salah > Orang yang bersalah senantiasa dalam ketakutan.
* Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. > Bersama-sama dalam suka dan duka, baik buruk sama-sama ditanggung.
* Bergantung pada akar lapuk. > Mengharapkan bantuan dari orang yang tidak mungkin memberikan bantuan.
* Berguru ke padang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. > Belajar harus sungguh-sungguh, jangan terputus di tengah jalan.
* Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi > Orang belajar haruslah bersungguh-sungguh tidak boleh setengah-setengah.
* Bermain air basah,bermain api hangus. > Setiap pekerjaan atau usaha ada susahnya.
* Bertepuk sebelah tangan > Kebaikan yang hanya dari satu pihak.
* Besar pasak daripada tiang. > Besar pengeluaran daripada pendapatan.
* Buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya > Sifat seorang anak tidak tidak jauh beda dari orang tuanya.
* Bumi tidak selebar daun kelor. > Dunia tidak sempit.
* Buruk rupa cermin dibelah > Menyalahkan orang lain meskipun dia sendiri yang bersalah.


C
* Cepat kaki , ringan tangan > Cekatan dan lekas mengerjakan sesuatu. ( Suka menolong sesama umat )
D
* Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu > Pikiran orang tidak dapat diketahui.
* Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri. > Sebaik-baik negeri orang tidak sebaik di negeri sendiri.
* Datang tampak muka, pulang tampak punggung. > Datang dan pergi hendaklah memberi tahu.
* Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu > Mulutnya manis tetapi hatinya jahat.
* Dimana bumi berpijak, disitu langit dijunjung > Dimana kita tinggal, hendaklah menurut adat istiadat di negeri itu.
* Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi > Sejajar kedudukannya ( martabat atau tingkatannya )
G
* Gajah dipandang karena gadingnya, harimau dipandang karena belangnya > Manusia dipandang dengan segala yang ada pada dirinya.
* Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak / Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan terlihat. > Kesalahan / aib sendiri yang besar tidak tampak, kesalahan / aib orang lain meskipun sedikit tampak jelas.
* Gajah mati karena gadingnya. > Orang yang mendapat kecelakaan atau binasa karena keunggulannya / tabiatnya.
* Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. > Orang terkenal jika ia mati dalam beberapa lama masih disebut-sebut orang namanya.
* Gajah berjuang sama gajah, pelanduk mati di tengah-tengah > Jika terjadi pertengkaran antar orang besar, maka rakyat yang akan menderita.
* Gali lubang, tutup lubang. > Berhutang untuk membayar hutang yang lain.
* Gayung bersambut, kata berjawab. > Menangkis serangan orang, menjawab perkataan orang.
* Guru makan berdiri, murid kencing berlari > Dalam segala hal murid akan selalu mencontoh gurunya, jika guru berbuat yang tidak patut maka murid akan berbuat yang jauh lebih buruk.
H
* Habis manis sepah dibuang > Setelah tidak berguna lagi lalu dibuang tanpa dipedulikan lagi.
* Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua. > Budi bahasa / perbuatan yang baik tidak akan dilupakan orang.
* Hangat-hangat tahi ayam. > Kemauan yang tidak tetap.
* Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, orang mati meninggalkan nama > Orang baik akan selalu meninggalkan nama baik, sedamngkan orang jahat akan meninggalkan nama buruk.
* Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. > Keinginan atau cita-cita yang mustahil dapat dicapai.
* Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai > Kalau kita ingin kaya hendaklah menabung (berhemat), kalau kita ingin pandai hendaklah rajin belajar.
* Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri > Sebaik-baik negeri orang tidak sebaik negeri sendiri.
I
* Ilmu padi makin berisi makin merunduk > Makin banyak pengetahuan makin merendahkan diri.
J
* Jauh di mata dekat di hati > Sekalipun berjauhan, tapi harus selalu ingat – mengingat.
* Jauh panggang dari api > Banyak bedanya, tidak kena, tidak benar.
* Jinak-jinak merpati hendak ditangkap ia pun terbang > Seorang perempuan yang pura-pura mau tetapi sebenarnya tidak mau.
K
* Kalah jadi abu menang jadi arang. > pertengkaran / permusuhan akan merugikan kedua belah pihak ( sama-sama merugi ).
* Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. > Karena kejahatan atau kesalahan yang kecil, hilang kebaikan yang telah diperbuat.
* Karena tak kenal, maka tak sayang > Kita harus mengenal terlebih dahulu baru bisa mengetahui baik buruknya.
* Kecil-kecil cabai rawit. > Kecil, tetapi cerdik / pemberani / membahayakan.
* Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak > Kesalahan orang sedikit saja tampak tetapi kesalah sendiri tidak disadari.
L
* Lain di mulut lain di hati. > Yang dikatakan / diucapkan berbeda dengan isi hatinya.
* Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. > Tiap-tiap negeri atau bangsa berlainan adat kebiasaannya.
* Lempar batu sembunyi tangan. > Melakukan sesuatu, kemudian berdiam diri seolah-olah tidak tahu menahu.
* Lepas dari mulut harimau jatuh ke mulut buaya. > Lepas dari bahaya yang besar, jatuh ke dalam bahaya yang lebih besar lagi.
* Lidah tak bertulang > Orang mudah mencela orang lain, dengan tidak berpikir terlebih dahulu.
M
* Malu bertanya sesat di jalan > Orang yang malu bertanya kepada orang yang lebih pandai akan merugi.
* Masuk dari kuping kiri, keluar lewat kuping kanan > Tidak mendengarkan nasehat
* Mati ikan karena umpan, mati saya karena budi > Kita bisa celaka karena tingkah laku yang kurang baik.
* Memancing di air keruh > Mencari keuntungan dalam perselisihan orang.
* Menjilat air ludah > Orang yang tidak mempunyai malu.
* Menyingsingkan lengan baju > Bekerja keras.
N
* Nasi sudah menjadi bubur. > Sudah terlajur, tidak dapat diperbaiki atau diubah lagi.
* Nila setitik rusak susu sebelanga > Karena kesalahan yang kecil hilang kebaikan yang telah diperbuat.
P
* Pagar makan tanaman > Orang yang dipercaya menjaga sesuatu, tetapi ia sendiri yang merusaknya.
* Pucuk dicinta ulam pun tiba > Yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
R
* Rambut sama hitam, hati masing – masing > Setiap orang mempunyai kesenangan sendiri-sendiri.
S
* Seperti kuda lepas pingitan > Orang yang sangat gembira karena lepas dari kungkungan.
* Seperti durian dengan mentimun. > Orang lemah / miskin / bodoh melawan orang kuat / kaya / pandai.
* Senjata makan tuan > Binasa karena tipu daya diri sendiri.
* Sambil menyelam minum air > Mendapatkan suatu keuntungan , masih dapat mencari keuntungan yang lain.
* Selama hayat dikandung badan > Selama kita masih hidup.
* Si cebol hendak mencapai bulan > Menghendaki sesuatu yang mustahil tercapai.
* Sekali rengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui > Sekali melakukan pekerjaan beberapa maksud tercapai.
* Seperti kerbau dicocok hidung > Selalu menurut saja karena kebodohannya.
Seperti katak dalam tempurung > Sangat picik pengetahuan/makin kurang luas pandangannya.
* Sehari selembar benang, lama-lama menjadi sehelai kain. > Pekerjaan sulit yang dikerjakan dengan penuh kesabaran, lama-lama akan berhasil juga.
* Seorang makan cempedak, semua kena getahnya. > seorang berbuat salah, semua dianggap salah juga.
*. Seperti cacing kepanasan. > Tidak tenang, selalu gelisah.
* Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna. > Pikir dahulu masak-masak sebelum berbuat sesuatu ( pikirkan untung dan ruginya ).
* Setali tiga uang. > Sama saja, tidak ada bedanya.
* Serigala berbulu domba. > Orang yang kelihatannya bodoh dan penurut tetapi sebenarnya kejam, jahat, dan curang.
T
* Tahu asam garamnya. > Tahu seluk beluknya / berpengalaman.
* Tidak pasah kena pisau, tak sakit kena alu > Orang yang sangat tabah menghadapi cobaan.
* Tak ada laut yang tak berombak > Tiap-tiap pekerjaan ada resikonya.
* Tak ada gading yang tak retak > Tidak ada sesuatu yang tiada cacatnya.
* Takkan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah ia > Jangan tergesa-gesa mengerjakan sesuatu yang telah pasti.
* Tiada rotan akarpun jadi. > Kalau tidak ada yang baik, yang kurang baik pun boleh juga.
* Tong kosong nyaring bunyinya. > Orang yang bodoh biasanya banyaknya cakapnya/ pembicaraannya.
U
* Udang tak tahu di bungkuknya, orang tak tahu di buruknya > Orang buruk yang menyangka dirinya bagus.
* Umur setahun jagung. > Belum berpengalaman.
* Utang emas dapat dibayar, utang budi dibawa mati > Kebaikan orang akan diingan selama-lamanya.


0 komentar:

Posting Komentar